2024

Tahun depan, sudah tak ada lagi kau dan dia. Aku paham benar, bahwa kau tentunya tak menyangka bila cemasmu kala itu, tentang akan masih bersamanya apa tidak di tahun mendatang, ternyata terbukti. Tidak akan ada lagi temu, tidak akan ada lagi rindu. Yang tinggal hanyalah segelintir memori manis pahit yang tadinya berenang-renang di dalam kepala namun berakhir tenggelam jua.

Tahun depan, tanggal-tanggal itu akan hilang maknanya. Tanggal 28 sudah tidak akan lagi dirayakan, seperti yang telah kau lakukan selama beberapa bulan ini setelah kata usai itu terucapkan. Tanggal 17 sudah tidak akan lagi terasa manis, sebab sudah terlalu lama tidak ada kehangatan dan kelembutan di sana. Tanggal 19 tidak akan lagi dipenuhi tangis, sebab kini kau dan dia tidak hanya jauh secara geografis tapi juga dari kata romantis. Tanggal 18 mungkin masih menyesakkan, tapi toh ujungnya kau perlahan merelakan. Semua hanya akan menjadi angka biasa, bukan istimewa seperti yang dulu dilakukannya padamu. Semua hanya akan menjadi hari biasa yang akan terjalani seperti hari yang sudah-sudah, tanpa ada apapun di baliknya, atau mengingat yang pernah terjadi sebelumnya.

Tahun depan, yang akan ada hanya kau, dan segudang harapan baru. Tak ada lagi tangan yang menggenggam bukan berarti kau tak bisa merangkul dirimu sendiri, manis. Ingat, mimpimu ke perguruan tinggi idamanmu terwujud, bukan? Kau cantik, kau kuat, kau manusia paling mengagumkan yang kutemui sejauh ini. Iya, kau, hai diriku. Aku berjanji, tahun depan adalah tahunmu.

Bagaimana, sudah siap berangkat ke masa yang baru? Sebentar ya, aku ikut, tapi setelah berkemas dan meninggalkan semua potret ini di belakang dulu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Goodbye, Hun

Pramuka Itu