Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Aku

Gambar
Aku Mungkin hanya sebuah artikel dalam koranmu Mungkin hanya sebuah pulpen dalam kotak pensilmu Mungkin hanya sebuah kancing di bajumu Mungkin hanya sebuah kata yang pernah kau ucap sambil lalu Mungkin hanya sebuah akronim dalam kamusmu Mungkin pernah ada di sela ratusan orang dalam galerimu Mungkin hanya pengendara mobil yang menunggu antrian drive thru di belakang mobilmu Aku Mungkin hanya satu dari sekian persinggahan dalam hidupmu

Pramuka Itu

Gambar
Katanya pramuka itu identik dengan kemah. Nggak cuma itu, mah. Katanya pramuka itu baris-berbaris. Sebenarnya masih banyak, tapi nggak semua bisa kutulis. Sabtu, Minggu, dulu kuhabiskan dengan pramuka. Dan sekarang, yang keluar adalah air mata! Tuh kan banyak. :'

Terulang

Gambar
Kita pernah berbagi masa lalu yang sama. Aku, adalah pemilik sah kenangan bersama kamu, sebaliknya juga kamu. Yah, sampai sekarang aku masih dan akan selalu paham alasan kamu menjadikan aku sebagai masa lalu, dan bukannya masa depan. Maka dari itu, biarkan aku benar-benar pergi. Tapi, ketika akhirnya aku bisa melangkah maju, kamu malah menahanku. Menarikku kembali ke dalam sebuah kubangan bernama "nyaman". Seolah tak rela jika aku berpindah tangan. Kalau begitu, bolehkah kutanya, untuk apa pernah ada perpisahan? Jujur, aku menikmati. Jujur, aku rindu saat-saat seperti ini. Aku pernah hampir percaya kalau kamu bukanlah untukku. Tapi kalau kamu mau, lebih mudah untuk menumbuhkan yang pernah ada daripada menanam yang baru, kan? Maka aku pun menunggu. Lalu, aku sadar aku melakukan kesalahan. Aku dan kamu seperti novel yang dibaca berkali-kali. Aku hanyut dalam isinya, aku menikmati ceritanya, tapi endingnya akan tetap sama. Maka dari itu, terima kasih. Karen...

Perbatasan Malam

Gambar
Malam, sepi, sunyi. Mari sini, temani aku dan mentari yang sedang sembunyi. Kalau mau, ada secangkir kopi di sini. Duduk, temani aku menunggu datangnya pagi. Mari berbagi cerita, bagaimana kehidupan berjalan ketika salah satu dari kita tak ada. Telentang kita, tatap bintang di atas sana. Masih ingatkah kau, katamu bintang jatuh itu hanya bualan belaka. Jadi, tak usah mengharap apa-apa, cukup tertawa saja melihat mereka yang percaya. Kalau begini, Pagi, tak usah datang. Karena aku tak mau dia pulang.

Dulu Aku

Gambar
Aku mungkin hanya kisah masa lalu Yang terlupakan di halaman belakang buku Tapi jangan berkelit, jangan mengelak! Sejarah telah mencatat, meskipun pada akhirnya aku telak!