Apa Kabarmu?
Aku di sini. Hampa rasanya, tidak seperti kembali. Memandang biru cerah, berseri. Hanya lima menit setelah bel pulang sekolah seharusnya berbunyi. Panas, terik. Sama seperti pipiku ketika kau bilang aku cantik. Teringat tawamu, dan mochi matcha itu. Dan sekarang hatiku sendu. Seharusnya aku bersamamu, berbagi cerita di bangku perpustakaan seperti hari itu. Bukan terduduk di sini menekuri melodi lagu. Sendiri, terpaku. Delapan bulan begitu saja berlalu. Sialan! Peradaban dunia berubah seiring sikapmu. Tak pernah lagi kutemui kabar darimu menyapa di barisan teratas direct message . Terbawa emosi, aku pun ikut-ikutan berhenti menjadi penonton IG story . Sedihnya, kau terlihat tak peduli. Berbanding terbalik dengan aku yang menunggu setengah berharap. Apakah dengan begini aku bisa lupa? Tapi bayangmu terus saja berseliweran di kepala. Ah, ingin sekali aku tak lagi peduli kabarmu.